PENDAHULUAN
Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk
merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau
tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan
kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh karena itu,
organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua
faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah
dapat tidaknya dikontrol.
Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang
yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya
kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol.
Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan
kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol.
Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan
menjadi tua seolah-olah perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut
tua, sedangkan perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti
organisasi itu dapat berubah dengan relative mudah, tua berarti adanya perilaku
yang dikontrol namun tidak fleksibel.
Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah
dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol,
maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan
PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar
diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar,
teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu
mendukung daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan
secara berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh
karena itu pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.
Dalam pemilihan, walaupun suatu model struktur dibangun
atas dasar prinsip-prinsip yang telah dipahami, menyangkut hal-hal yang terkait
dengan 1) pembagian tugas ; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin ; 4)
kesatuan perintah ; 5) Kesatuan arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7) Koordinasi
; 8) Jenjang organisasi ; 9) Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11) Budaya.
KEEFEKTIFAN DAN PENDEKATAN
Untuk menerapkan pokok pikiran yang diungkapkan diatas,
maka dijelaskan secara singkat yang terkait dengan :
Keefektifan organisasi :
Tidak ada satu difinisipun yang dapat merumuskan untuk
mengungkapkan yang dimaksud dengan keefektifan organisasi. Oleh karena itu
dalam teori organisasi memberikan jawaban lain terhadap pertanyaan “apa yang
membuat organisasi effektif ?” Jawabannya adalah struktur organisasi yang tepat
dimana didalamnya termasuk bahwa cara kita menempatkan orang serta pekerjaannya
dan menetapkan peran serta hubungan mereka.
Bertolak dari pikiran diatas, maka keefektifan organisasi
akan didukung oleh kekuatan kebiasaan pikiran yang terkait dengan 1) Organisasi
digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sejalan dengan sasaran dan
rencana ; 2) Bentuk mengikuti fungsi ; 3) Keputusan dibuat dekat sumber
informasi ; 4) Sistem penghargaan ; 5) Komunikasi horizontal dan vertical ; 6)
Menghindari konflik individu dan atau kelompok ; 7) Membangun organisasi system
terbuka ; 8) Organisasi berintraksi dengan lingkungan ; 9) Ada nilai
kebersamaan yang didukung strategi manajemen ; 10) Kekuatan dalam umpan balik
untuk individu dan kelompok sehingga mampu mendorong belajar.
Pendekatan organisasi :
Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat
dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya
melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang disebut :
1) Pendekatan pencapaian
tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan
pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2) Pendekatan sistim, bahwa
organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai
berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
3) Pendekatan stakeholders,
dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau
investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai adalah kompensasi, tnjangan
tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ; pelanggan adalah kepuasan terhadap
harga, kualitas, pelayanan ; kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
4) Pendekatan nilai-nilai
bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut dengan
fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ; perolehan sumber
(mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja) ;
perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ; produktifitas (volume
keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan
informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang
mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan
tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja yang
kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain)
; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan
dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik)
PEMBAHASAN
1.
KARAKTERISTIK
PENGEMBANGAN
Karakteristik
organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri,
artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya
dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang
merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi
itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang
mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu
yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Kerakteristik
Organisasi yang efektiv adalah ;
-
Concern terhadap SDM dan memperlakukan SDM sebagai Asset yang berharga
-
Program Training dan Pengambangan terbuka seluas-luasnya
-
Program kompensasi terlaksana dengan baik
-
Tingkat perputaran SDM rendah
-
Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
-
Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara
umum karakteristik pengembangan organisasi :
1)
Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh
berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan
organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat
tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2)
Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan
organisasi maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
3)
Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai
kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk
campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk
dalam sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4)
Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi.
5)
Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang
disebutkan secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk
mendapatkan suatu hasil yang memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6)
Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik
dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7)
Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen
sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan
interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana
yang utuh.
8) Pendekatan Ilmiah
maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan
efektivitas organisasi.
2.
DIAGNOSIS
MASALAH
Ada
2 (dua) jenis layanan yang kami sediakan dalam program diagnostika dan
pengembangan organisasi ini, yaitu:
1. Diagnostic Service (Diaser)
Melalui Diaser ini,
kami akan memberikan pelayanan di bidang-bidang yang meliputi: (1) pemeriksaan,
penyelidikan, dan diagnosa terhadap organisasi, (2) penemuan masalah yang ada
dalam organisasi, dan (3) merekomendasikan strategi pemecahan masalah.
2. Development and Diagnostic Service (Dediser)
Melalui Dediser ini,
kami akan memberikan pelayanan di bidang-bidang yang meliputi; (1) pemeriksaan,
penyelidikan, dan diagnosa terhadap organisasi, (2) penemuan masalah yang ada
dalam organisasi, (3) merekomendasikan strategi pemecahan masalah, dan (4)
melaksanakan strategi pemecahan masalah (intervensi psikologis/ non
psikologis).
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar