HELLO ^_^

Minggu, 20 Maret 2011

BAB 9


MANUSIA dan KEGELISAHAN

A. Pengertian Kegelisahan

     Kegelisahan berasal dari kata "gelisah". gelisah artinya rasa yang tidak tentram dihati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah khawatir, cemas atau takut dan jijik . rasa gelisah ini dengan sestu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu
dihantui rasa khawatir atau takut. Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya.

"Sigmon Freud"seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril

B) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.

C) Kecemasan Neoritis
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.

D) kecemasan moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.

PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya:
beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain

CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.

KETERASINGAN
keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.




Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Bayi yang baru lahir dihujani rangsangan- rangsangan yang berlebihan dari luar, yang mana selama dalam kandungan mendapat lindungan, sehingga menyebabkan bayi tidak siap sama sekali. Selama tahun- tahun permulaan bayi, banyak menghadapi keadaan lain yang sulit untuk dihadapinya, bila dalam kemudian hari mengancam hidupnya sampai keadaan tak berbahaya, bayi akan mencetuskan keadaan cemasnya. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic (pengalaman kecemasan).
Kecemasan neurotis (saraf), ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
1. bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2. bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitit ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet. Phobia juga dapat diperbesar leh kecemasan moril, oleh benda yang diinginkan tetapi ditakutkan adalah sesuatu yang mlanggar ideal dari super ego. Misalnya, seorang wanita mungkin merasakan suatu ketakutan irrasional untuk diperkosa karena sebenarnya ia ingin mendapatkan serangan seksual tapi super egonya memberontak terhadap keinginan ini. Ia takut terhadap hati nuraninya sendiri.
3. reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seserang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id. Meskipun ego dan super ego melarangnya.


BAB 8


MANUSIA dan TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung-jawabannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup berrnasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah mahluk bemioral, tetapi manusia juga seorang pribadi. (b) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
(c) Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini menipakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
(d). Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia hams bertanggung jawab kepada negara.
Contoh :
1) Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Gum Isa yang tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa menctui barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya., Perbuatan guru isa ini hams pula dipertanggungjawabkan kepada pane/intuit kalau perbuataan itu diketahui ia hams benuusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
(e). Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hulcuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia pedu pengorbanan.
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada halcekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, munglcin sampai bethari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini diberikan gambaran, bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
(b). Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban. Berikut ini diberikan dua buah penggambaran.

Setiap manusia memiliki tanggung jawab dalam hidupnya..bisa dibilang mungkin hidup kita didunia ini hanya untuk menangung tanggung jawab yang kita punya,,
manusia memiliki banyak tanggung jawab dalam setiap hidupnya,,tanggung jawab kepada Allah, orang tua kita, diri kita, dan keluarga kita.
tanggung jawab kita kepada Allah, adalah tanggung jawab yang besar untuk kita,, karena dia lah kita ada di dunia ini, karena dia lah kita bisa merasak nikmat yang ada didunia ini, Allah menciptakan kita dengan sempurna dengan akal yang sehat dan derajat yang tinggi dibanding mahluk yang lain.
kita sebagai mahluk yang diciptakan Allah sudah sepatutya untuk membalas segala kasih dan syang nya yang telah Allah berikan kepada kita, dengan kita meninggalkan segala larangan nya dan menaati segala perintah nya kita telah menjadi mahluk yang bertanggung jawab dihadapanya.
tanggung jawab kita kepada orang tua, siapa yang mendidik kita dari kecil merawat menjaga kita dan berkorban untuk kita agar kita menjadi anak yang berhasil dan sukses kelak? siapa orang yang memiliki kasih dan sayang sepanjang masa? dialah orang tua kita ayah dan ibu kita.
kita sebagai anak memiliki tanggung jawab yang besar kepada mereka bukan untuk menjadi anak yang kaya, memberikan harta atau makanan yang enak, tapi adalah menjadikan diri kita anak yang sholeh saya jadi ingat dengan pesan mama saya” mamah ga mau ko harus dapet uang dari anak, dikasih makanan yang enak dari anak tapi mamah mau kalau kamu bisa jadi anak yang shaleh yang bisa doain mamah nanti” jadi apa tanggung jawab kita kepada orang tua kita?? ya dengan menjaga semua kepercayaan yang telah dia berikan kepada kita menjadi anak yang berbakti dan shaleh dimata kedua orang tua kita.




Tanggung jawab merupakan aktualisasi dan perwujudan dari sikap sadar seorang yang dikatakan manusia. Jika manusia melakukan suatu hal dengan resiko dan penyelesaian masalahnya dilakukan dalam keadaan tidak sadar, baik sakit atau pengaruh obat – obatan maka tidak dapat dikatakan sebagai  si tanggung jawab. Sadar memiliki pengertian tahu, pengertian dan ingat sehingga kesadaran dapat didefinisikan sebagai pengertian dan rasa ingin tahu manusia terhadap hal yang benar baik terhadap sikap dan perbuatannya. Dimana kesadaran manusia sangat berkaitan erat denga hati dan pikiran yang terbuka dan mau menerima sejumlah informasi dan ilmu pengetahuan serta hal – hal yang benar.
Jika si manusianya tidak mau dan tidak dapat bertanggung jawab, maka si manusianya secara tidak langsung tidak sadar atau bukan manusia. Hanya saja perwujudan secara fisik tampak seperti manusia.

BAB 10

MANUSIA dan HARAPAN
Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang tidak mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan lagi.
Menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berkata, berpikir, bercinta, mempunyai keturunan, dan sebagainya.
Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang, dan papan.sedangkan kebutuhan rohani ialah meliputi kebahagian, kesejahteraan, kepuasan hiburan dan sebagainya.
Berdasarkan dorongan kebutuhan kodrat dan kebutuhan hidup itu, maka orang mengharapkan agar kebutuhan hidup itu terpenuhi.sehubungan dengan kebutuhan- kebutuhan manusia itu, Abraham maslow mengatagorikan kebutuhan manusia menjadi lama macam. Lima kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia.lima macam harapan itu ialah:
1) harapan untuk memperoleh kelangsunmgan hidup(survival).
2) harapan untuk memperoleh keamanan(safety).
3) harapan untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan di
Cintai.
4) harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
5) harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita(self actualization).
Khusus mengenai kebutuhan individu dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :
1.Kebutuhan organic individu:
a.Kebutuhan organik individu bernilai positif:
a.Makan dan minum
b.Istirahat dan tidur
c.Kebutuhan Biologis
d.Keseimbangan suhu
e.Buang hajat
f.Bernafas
b.Kebutuhan organic individu bernilai negative:
a.Makan dan minum tidak lezat
b.Istirahat dan tudur terganggu
c.Kegagalan sex
d.Ketidak seimbangan suhu
e.Kesulitan buang hajat
f.Bernafas sesak
2.Kebutuhan psikologi individu:
a. Kebutuhan Psikologi individu bernilai positif :
b.Pengendoran ketegangan dan bersantai
c.Kemesraan dan bercinta
d.Kepuasan altruistic, yaitu kesempatan berbuat baik
e.Kepuasan ego
f.Kehormatan
g.Kepuasan dan kebanggaan mencxapai tujuan
MANUSIA DAN HARAPAN
Kita ingat akan ibarat demikian, “manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal”, artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tak cita-cita atau harapan. Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dimiliki oleh siapapun dan dari golongan apapun.
Bila kita tinjau dari wujudnya dapat dikatakan tidak terhingga, namun bila dilihat
dari tujuannya hanya ada satu, ialah hidup bahagia.
Unsur-unsur kepribadian yang pertama adalah pengetahuan. Ialah, sesuatu yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia, yang sadar dan secara nyata terkandung didalam otaknya.
Yang kedua dari unsur-unsur kepribadian adalah perasaan. Artinya, sesuatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai suatu keadaan yang bersifat positif ataupun bersifat negatif.
Dan yang ketiga dari unsur-unsur kepribadian adalah dorongan naluri. Merupakan suatu tindakan atau rasa keinginan seseorang yang mendalam, dengan didasari atas naluri atau instinct yang sangat kuat.
Sedangkan untuk mengungkapkan gairah dalam mengatasi kesulitan dari unsur-unsur kepribadian, ialah melakukan beberapa bentuk hubungan dengan berbagai cara dalam hal-hal yang terdapat dilingkungan diri sendiri, guna memenuhi semua kebutuhan diri.
Adapun arti sebenarnya dari harapan yang sehingga selalu dapat mamberikan berbagai macam dorongan kepada kita, tidak lebih dan tidak kurang adalah sesuatu yang terkandung didalam hati setiap orang. Dan asal dari datangnya hal itu, merupakan sebagai karunia dan anugerah dari tuhan YME, yang sifatnya terpatri sukar untuk bisa diungkapkan maupun dilukiskan.
Setiap manusia pasti memiliki harapan cita-cita yang ingin terwujudkan. Itu semua adalah wujud dari cita-cita, keinginan dan proses, yang didalamnya terdapat tiga pilar agar manusia menjadi lebih baik, sejahtera, dan sukses.
Semuanya itu bersangkutan dengan suatu impian, tidak peduli seberapa besar impian yang dimiliki. Manusia juga memiliki impian yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang ada saat ini seringkali impian yang dimiliki seseorang tidak masuk akal dan sangat tidak mungkin untuk terwujud. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa ini adalah langkah terwujudnya harapan dan cita-cita menuju sukses yang teramat penting. Mereka yang dikenang sebagai orang sukses dan pahlawan adalah mereka yang berani mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka menjadi kenyataan.
Di dalam setiap proses perwujudan cita-cita kita akan selalu dihadapkan dengan tantangan yang harus dilalui, untuk itu sebagai manusia kita harus melibatkan Yang Maha Kuasa dengan doa yang kita sampaikan, agar semua yang kita harapkan menjadi kenyataan.