HELLO ^_^

Minggu, 01 Desember 2013

Pengantar Telematika (Bab 4, 5 & 6)

A. Jaringan Wireless & Terminal

1.   Jaringan Wireless
Jaringan wireless adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses Internet.
  Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
  Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
  Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
  Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa Mode Ad-Hoc.

2.   Terminal
Terminal merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Secara umum, sebuah terminal terdiri dari monitor dan keyboard. Terminal dapat dibagi menjadi tiga kelas dilihat dari kemampuan pemrosesan yang dimiliki, yaitu :
  Intelligent terminal
piranti stand-alone yang terdiri dari memori utama dan CPU. Selain itu, intelligeny terminal juga dapat diprogram oleh pengguna.
  Smart terminal
mempunyai beberapa kemampuan pemrosesan (alat pemrosesan), tetapi tidak sebanyak yang dipunyai oleh intelligent terminal. Smart terminal juga memiliki memori di dalamnya sehingga inputan yang telah dimasukkan dapat dikoreksi kembali dan program jenis ini juga tidak dapat diprogram oleh pengguna, kecuali oleh pabrik pembuatnya.
  Dumb terminal atau non intelligent terminal
terminal yang tidak mempunyai kemampuan pemrosesan sehingga tidak bisa diprogram dan bergantung sepenuhnya pada prosesor komputer. Non intelligent terminal juga berfungsi sebagai alat input (masukkan) dan outpot (keluaran) pada komputer.

3.   Cara Kerja Terminal
  Peralatan yang mengakses layanan melalui jaringan yang sifatnya remote atau terpisah melalui sebuah saluran telekomunikasi. Fungsi dasarnya adalah untuk berhubungan dengan komputer host.
  Linux memiliki enam terminal atau konsol ketika berjalan dalam modus teks. Artinya, kita dapat menjalankan aplikasi atau kegiatan berbeda-beda untuk tiap terminal dan dalam waktu bersamaan. Untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lain, dapat menekan kombinasi tombol ALT + F1 hingga F6.Terminal ketujuh umumnya digunakan oleh X Server. Jadi, jika X Server sebelumnya telah aktif dan tidak dibunuh, kita tinggal menekan tombol ALT + F7 untuk kembali ke tampilan grafis.
  Terminal tersebut adalah terminal dalam modus teks.Terminal juga dapat digunakan dalam lingkungan grafis.

B. Antar Muka (Interface) Telematika

1.   Pengertian Interface
  Interface merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak, kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna.

2.   Teknologi  Antar Muka Telematika
Ø  Head Up Display System : merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen.

Ø  Tangible User Interface :  antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik.

Ø  Computer Vision : Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar).

Ø  Browsing Audio Data : Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera.

Ø  Speech Recognition : Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan.

Ø  Speech Synthesis : hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras.

Pengantar Telematika (Bab 1, 2 & 3)

     A.     Pengantar Telamatika

     1.      Definisi Telematika
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai singkatan dari  TELE= telekomunikasi, MA = multimedia, dan TIKA = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL): Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
Secara umum, istilah telematikadipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematikadipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
  Satu contoh telematika yaitu internet.
     2.      Perkembangan Telematika (Kaitannya dengan Komputer)
  E-government : E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
  E-commerce : Prinsip ecommerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Dengan e-commerce, penjual atau perusahaan dagang dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberikan pelayanan proses transaksi sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
  E-learning : Dihadirkan dengan maksud untuk proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik, khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan telematika. Prinsip dari e-learning ini adalah sebagai penghubung seorang pengajar dan pembelajar secara online.
     3.      Tren Kedepan Telematika
  Kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikan sebagai suatu trend didalam masyarakat.

     B.     Arsitektur Telematika

     1.      Definisi Arsitektur
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
  Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
  Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
  Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.

      2.      Arsitektur Client Server
  CLIENT-SERVER merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.
  Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut.
  RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.


  Ø  Client/Server (two tier)
  Two Tier Client Server - Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
  Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
  Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu : User Interface(Client), Manajemen Proses (Jaringan) dan Database(server).


   Ø  Three-Tier / Multi-Tier
  Three Tier Client Server - Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : Layanan presentasi (tingkat client) , Layanan bisnis (tingkat menengah) dan Layanan data (tingkat sumber data)
  Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.
  Banayak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.


      C.     Layanan Informasi Telematika

       1.      Jenis Layanan Telematika

   Ø  Layanan Telematika dibidang Informasi
  Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  Teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. 
  Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet.

   Ø  Layanan Telematika dibidang Keamanan
  Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya.
  Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.

   Ø  Layanan Telematika Context Aware dan Event-Based
  Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
  Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

   Ø  Layanan Telematika Perbaikan Sumber
  Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
  Analogi Layanan Perbaikan sumber   (Resource Discovery Service) dapat kita bandingkan dengan sistem kerja pada Yellow page services. Istilah Yellow Pages mengacu pada buku petunjuk telepon dari bisnis, dikategorikan sesuai dengan produk atau layanan yang disediakan. Seperti namanya, direktori tersebut awalnya dicetak pada kertas kuning, sebagai lawan dari halaman putih non-komersial listing. Istilah tradisional Yellow Pages kini juga diterapkan pada direktori online bisnis. Dengan Yellow page kita bisa mencari nomer-nomer telepon yang berkaitan dengan sesuatu yang sedang kita cari. Hal tersebut merupakan analogi dari layanan perbaikan sumber.


sumber : 
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id
http://yudhayogasara.staff.gunadarma.ac.id

Kamis, 07 November 2013

PENGANTAR TELEMATIKA (4W+1H)


WHAT
apa itu telematika?
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, TELEMATIKAdiartikan sebagai singkatan dari  TELE= telekomunikasi, MA = multimedia, dan TIKA = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL): Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
Secara umum, istilah telematikadipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematikadipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).


WHO
siapa saja yang dapat menggunakan telematika?
Belakangan  baru  disadari  bahwa  penggunaan  sistem komputer  dan  sistem  komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika kemudian merujuk  pada perkembangan  konvergensi  antara  teknologi  Telekomunikasi, Media  dan  Informatika  yang  semula masing -  masing  berkembang  secara  terpisah.
Serta banyak bidang/Sistem yang memanfaatkan telematika antara lain :
-         Telekomunikasi
-   Pengolahan data,
-  Jaringan kendali sistem tenaga listrik
 -      Armada transportasi
  -     Pendukung administrasi pemerintahan dan layanan sosial dan lain – lain.


WHEN
kapan telematika digunakan?
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus  menempatkannya  pada  situasi  krisis  jati  diri.  Krisis  ini  terjadi  karena  Indonesia sebagai  sebuah  negara  belum  memiliki  perangkat  sosial,  hukum,  dan  tradisi  yang  mapan.
Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya  pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an  dan  60-an.  Di  awal  70-an,  ketika  kepemimpinan soeharto,  orientasi  pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses –  proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam  latar  belakang  sosial  demikianlah  telekomunikasi  dan  informasi,  mulai  dari radio, telegrap, dan telepon, televisi, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia  tampil  dan  berkembang  di  Indonesia.  Perkembangan  telematika  penulis  dibagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.


WHY
mengapa telematika diperlukan?
Berdasarkan perkembangan telematika tersebut diatas, telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.


HOW
bagaimana telematika dipergunakan?
Dalam hal komersil atau pun perdagangan, telematika menghadirkan konsep e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM, bahkan membeli pulsa.
Contoh lain Ragam bentuk dari telematika yang sering kita pakai di dunia perkuliahan adalah e-learning. Universitas Gunadarma yang merupakan Universitas IT terkemuka di Jakarta pun juga tidak ketinggalan dengan menghadirkan media e-Learning. Setiap mahasiswa diberi kemudahan dalam mengikuti perkuliahan jarak jauh mata kuliah tertentu tanpa harus on-site di kampus.


sumber:
http://faoezant.blogspot.com/2010/11/telematika-1.html
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/22/telematika-dalam-dunia-teknologi-informasi-dan-penerapannya-di-e-commerce-dan-lainnya/
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id




Sabtu, 20 April 2013

Silogisme


 a.       Pengertian Silogisme 


Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 

     b.    Jenis-jenis Silogisme

1.      Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh:

Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
Akasia adalah tumbuhan (Premis Minor / Premis Khusus).
Akasia membutuhkan air (Konklusi / Kesimpulan


2. Silogisme Hipotetik

Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.

Contoh:

Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi)

3. Silogisme Alternatif

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh:

Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

4. Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

Contoh :

Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

5. Silogisme Disjungtif

Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.

Contoh:

Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur (konklusi).

            Sumber :

Sabtu, 02 Februari 2013

Teori Penulisan Ilmiah



Teori Penelitian yang ada pada penulisan ilmiah :
I.                    Daftar Isi
II.                  Kata Pengantar
è Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).

III.                Abstrak (Rangkuman/Inti sari)
è Ringkasan (summary) berisi singkatan pokok) Ringkasan atau Abstrak pokok informasi makalah penelitian ilmiah.
è Ringkasan menonjolkan penemuan yang utama serta kesimpulannya saja.
è Ringkasan ditujukan kepada pembaca yang telah membaca seluruh makalah ilmiah tersebut.
è Abstrak (abstract) berisi hampir seluruh informasi dari setiap unsur dalam makalah ilmiah; harus berisi judul berisi judul  nama penulis  dst  sampai dengan, nama penulis, dst. sampai dengan kesimpulan.
è Abstrak ditulis secara singkat dalam batas 200-300 kata saja.
è Di bawah abstrak biasanya dicantumkan ‘key indexing word’ atau ‘key word’, atau kata kunci yaitu kata-kata penting dan paling menonjol dalam makalah ilmiah.

IV.                Pendahuluan
è Pendahuluan di dalam makalah ilmiah merupakan jantung, karena berisi seluruh ide dan inti  pemikiran mengapa dan apa yang diharapkan dalam penelitian. Di dalamnya terdapat pula : permasalahan, latar belakang tinjauan kepustakaan hipotesis dan tujuan penelitia tujuan penelitia  dsb , dsb. Pendahuluan dibuat ringkas, jelas dan logis serta menurut sistematis yang cermat

1.1 Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.

1.2  Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).

1.3  Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam penulisan.
b. Manfaat Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.4 Sistematika penulisan

1.                        Tempat dan waktu: jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.

2. Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model
analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).

V.                  Tinjauan pustaka/Landasan Teori
è Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
Isi dari tinjauan pustaka :

1.       Pengertian Daftar pustaka

Daftar pustaka ialah suatu daftar yang terperinci dan sistematis dari pada semua literatur yang oleh penulis telah dipergunakan untuk menulis karya ilmiahnya, baik dipergunakan secara langsung (ada bagian yang dikutip) maupun tidak langsung (dibaca sebagai bahan perbandingan). Jadi daftar pustaka itu berupa dan berisi sumber-sumber bacaan yang dipergunakan untuk menyusun karya ilmiah (baik langsung maupun tidak langsung).

2.       Penulisan Daftar Pustaka

-     Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
-     Ditulis menurut kutipan-kutipan
-     Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
-     Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-     Gelar tidak perlu disebutkan.
-     Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
-     Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
-     Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
-     Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000
Contoh :

Buku :
[1].Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.

Anonim :
[1].Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.

Majalah / Jurnal :
[1].Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).

Lebih dari tiga penulis :
[1] Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”, In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.

Artikel :
[1] N.L. Owsley, “Sonar array processing”, in Array Signal Processing, S. Haykin, Ed.,
Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985, ch. 3,pp.115-193.

Internet :
[1] Galagher, P.R.Jr., “A guide to understanding audit in trusted system”,
Atau



3.       Cara merujuk

Merujuk merupakan cara yang spesifik untuk menyebutkan sumber informasi atau pustaka yang digunakan dalam penulisan ilmiah. Teori, ide, pernyataan, data, gambar, dan properti intelektual lainnya – baik yang dipublikasikan maupun yang tidak -- yang dikutip dalam penulisan ilmiah harus disebutkan sumbernya. Merujuk dilakukan untuk menghindari plagiarisme, menghargai hasil karya orang lain, memudahkan pembaca untuk mengklarifikasi isi yang dikutip maupun untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari sumber aslinya.

ð  Membuat Rujukan dalam Teks

Untuk merujuk informasi dalam naskah gunakan hanya nama (surname) pengarang diikuti tahun publikasi. Nama yang ditulis adalah nama keluarga. Di beberapa budaya yang tidak biasa menggunakan nama keluarga, yang ditulis tetap nama belakang. Jika nama pengarang hanya terdiri atas satu kata, maka ditulis apa adanya.

Winarno (1995) menyatakan bahwa pemanasan tidak mempengaruhi kadar serat.
atau
Pemanasan tidak mempengaruhi kadar serat (Winarno,1995).

Jika mengutip langsung dari sumber lain, tambahkan tanda petik dan dicantumkan halamannya:

Muhilal (1971, p. 245) menyatakan bahwa "data tersebut perlu diklarifikasi".
atau
"Data tersebut perlu diklarifikasi" (Muhilal 1971, pp. 245-6).

Sumber tanpa pengarang

Jika sumber yang digunakan tidak ada pengarangnya (anonymous), lakukan sitasi dengan mengambil beberapa kata dari sumber tersebut (biasanya judul, ditulis miring) diikuti tahun publikasi.

Penyimpanan roti seharusnya dilakukan di ruangan beku (Teknologi Penyimpanan Dingin, 1990).

Pengarang lebih dari satu

……………… (Larsen dan Green, 1987)

……………… (Larsen, Green dan Withers, 1987)
Larsen dan Green (1987) menyatakan....
Larsen, Green dan Withers (1987) menunjukkan....

Pengarang lebih dari tiga

Jika jumlah pengarang lebih dari tiga, tulis hanya nama (surname) pengarang pertama diikuti kata "dkk" (translasi dari 'et al.). Contoh, tulisan oleh Larsen, Green, Withers
and Gonzales ditulis:

Larsen dkk. (1987) menyebutkan....
....... merupakan salah satu contoh (Larsen dkk., 1987).

Lebih dari satu rujukan
Rujukan lebih dari satu oleh dua pengarang atau lebih ditunjukkan oleh titik koma (;)

…………… (Hadi, 2000; Nabila, 1997).

Sumber sekunder
Tuliskan pengarang yang merujuk tulisan orang lain tersebut, sementara itu nama pengarang asli tetap dicantumkan.

………….. Aminah (dalam Prijadi 1995).

VI.                Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.



Sumber :
-          e-book gunadarma
-          e-book unj

·