A. Pengantar Telamatika
1. Definisi Telematika
Menurut Kerangka Kebijakan
Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia Teknologi Telematika
merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan Informatika. Senada
dengan pendapat pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai singkatan dari
TELE= telekomunikasi, MA = multimedia, dan TIKA = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL): Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
Secara umum, istilah telematikadipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematikadipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL): Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
Secara umum, istilah telematikadipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematikadipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Satu contoh telematika yaitu internet.
2. Perkembangan Telematika
(Kaitannya dengan
Komputer)
E-government : E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk
administrasi pemerintahan secara elektronik. Dengan e-goverment, pemerintah
dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah
memberikan pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah dan
dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-commerce : Prinsip ecommerce tetap pada transaksi jual beli.
Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Dengan
e-commerce, penjual atau perusahaan dagang dapat menjalankan fungsinya melalui
sarana internet yang tujuannya adalah memberikan pelayanan proses
transaksi sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari
mana saja.
E-learning : Dihadirkan dengan maksud untuk proses belajar
mengajar yang menggunakan media elektronik, khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan telematika. Prinsip dari e-learning ini adalah sebagai penghubung
seorang pengajar dan pembelajar secara online.
3. Tren Kedepan Telematika
Kebebasan individu untuk mengembangkan dan
menjadikan sebagai suatu trend didalam masyarakat.
B. Arsitektur Telematika
1. Definisi Arsitektur
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan
sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit,
chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah
arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware,
lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani
persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa
perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas
komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan
ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang
berlaku.
Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara
ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam
implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan
penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses
oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
2. Arsitektur Client Server
CLIENT-SERVER merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi
yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak:
pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi
menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni
komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end.
Karena keterbatasan sistem file sharing,
dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query
data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer
bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut.
RPC (Remote Procedure Calls) memegang
peranan penting pada arsitektur client/server. Client server
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
Ø Client/Server (two
tier)
Two Tier Client Server - Dalam model client/server, pemrosesan pada
sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal
sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang
dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan
mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan
permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang
disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang
menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu : User Interface(Client),
Manajemen Proses (Jaringan) dan Database(server).
Ø Three-Tier /
Multi-Tier
Three Tier Client Server - Model three-tier atau multi-tier dikembangkan
untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : Layanan presentasi (tingkat client) ,
Layanan bisnis (tingkat menengah) dan Layanan data (tingkat sumber data)
Pada arsitektur Three Tier ini terdapat
Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.
Banayak sekali diimplementasikan dengan
menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client
Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
C. Layanan Informasi Telematika
1. Jenis Layanan Telematika
Ø Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran
informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
Teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat.
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting
dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara
berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet.
Ø Layanan Telematika dibidang Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau
dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya.
Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian
dan kejahatan. Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti
virus yang ada.
Ø Layanan Telematika Context Aware dan
Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa
perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan
sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di
dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994
dengan istilah context-awareness.
Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui
berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user)
dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan
parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain
lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan
terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang
mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan
langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Ø Layanan Telematika Perbaikan Sumber
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan
perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan
layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam
pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Analogi Layanan Perbaikan sumber (Resource
Discovery Service) dapat kita bandingkan dengan sistem kerja pada Yellow
page services. Istilah Yellow Pages mengacu pada buku petunjuk
telepon dari bisnis, dikategorikan sesuai dengan produk atau layanan yang
disediakan. Seperti namanya, direktori tersebut awalnya dicetak pada kertas
kuning, sebagai lawan dari halaman putih non-komersial listing. Istilah
tradisional Yellow Pages kini juga diterapkan pada direktori online
bisnis. Dengan Yellow page kita bisa mencari nomer-nomer telepon yang
berkaitan dengan sesuatu yang sedang kita cari. Hal tersebut merupakan analogi dari
layanan perbaikan sumber.
sumber :
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id
http://yudhayogasara.staff.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar