PENDAHULUAN
Ø Pengertian
Produksi merupakan konsep arus (flow
consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa
yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang
atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor
produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
·
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari,
tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya
alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil
produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian.
PEMBAHASAN
Ø Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik
bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha
adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko
seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun
manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari
keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya
mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka
orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha
berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber
daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan
4 hal sebagai berikut :
1.
a. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan
strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia
capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
2.
b. Pengorganisasian yaitu semua sumber daya yang ada
harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya,
modal, maupun manusia.
3.
c. Pengarahan agar rencana bisa terwujud, pengusaha
wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4.
d. Pengendalian yaitu hubungannya dengan
bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau
justru sebaliknya.
Ø Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor
produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana
tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput
yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production
Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying
cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal
akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang
jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah
persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ
menggunakan asumsi sbb :
1.
Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang
lebih besar dari tingkat permintaan.
2.
Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan
persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang
dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Ø Penentuan Volume
Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk
optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam
persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi
jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up
cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per
periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya
yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk
penerangan, pemanas atau pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar