Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland)
adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini
memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun
di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi (kira-kira dua setengah kali
pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa, negara dengan 16
negara bagian (Bundesland, jamak: Bundesländer)
ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk
terbanyak), penghubung transportasi barang dan
jasa antarnegara sekawasan dan menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga
terbesar di dunia.
Meskipun negara-bangsa Jerman
modern baru terbentuk pada tahun 1871, seusai Perang Perancis-Prusia, satuan-satuan politik di wilayah ini telah lama
memainkan posisi penting dalam era monarki di Eropa sejak penguasaan oleh Kekaisaran Romawi menjelang
era modern (Masehi) hingga berakhirnya Perang Napoleon. Penyatuan
wilayah Eropa Tengah pada masa Karl Yang Agung (Charlemagne),
pemimpin Kerajaan Franka, pada abad
ke-8 menjadi rintisan terbentuknya suatu imperium konfederatif berusia
hampir 1000 tahun yang dikenal sebagai Imperium Romawi Suci. Imperium ini sangat mewarnai budaya feodal di seluruh
Eropa serta menjadi pusat Reformasi gereja
kristen pada abad ke-16 yang melahirkanProtestantisme. Ketika
Imperium Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806 akibat perpecahan yang
ditimbulkan oleh perang Napoleon, telah tumbuh rasa satu kebangsaan sebagai
masyarakat berbahasa sama (bahasa Jerman). Namun
demikian, negara modern yang terbentuk kemudian tidak sanggup menyatukan
cita-cita kebangsaan itu karena Austria membentuk sekutu
bersama Hungaria menjadi
negara terpisah dari negara Jerman modern. Pada tahun 1949, Jerman, dengan
wilayah yang jauh berkurang akibat dua perang besar di Eropa, terbagi menjadi
dua negara terpisah: Jerman Barat dan Jerman Timur. Pemisahan
ini berakhir 3 Oktober 1990 (menjadi
hari nasional Jerman sekarang) ketika Jerman Timursecara resmi
menyatukan diri dengan Jerman Barat.
Jerman (Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak
menjadi Uni Eropa pada tahun
1993). Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen dan
pengguna mata uang Euro sejak
2002. Sebagai negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20, menduduki
urutan keempat dalamProduk Domestik Bruto dan
urutan kelima dalam Keseimbangan
Kemampuan Berbelanja (2009),
urutan kedua negara pengekspor dan
urutan kedua negara pengimpor barang (2009), dan menduduki urutan kedua di
dunia dalam nilai bantuan pembangunan dalam anggaran tahunannya (2008). Jerman juga dikenal sebagai negara
dengan sistem jaringan pengaman sosial yang
baik dan memiliki standar hidup yang
sangat tinggi. Jerman dikenal sebagai negara dengan penguasaan ilmu dan teknologi maju di
berbagai bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dankemanusiaan, selain sebagai negara yang banyak
mencetak prestasi di bidang keolahragaan, seperti Formula Satu, sepak bola, dan
lain-lain. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat menghidupkan dunia.
Dengan kata lain, Jerman juga merupakan negara yang memengaruhi keadaan
perekonomian/bursa saham dunia.
Ø KEADAAN
ALAM
Jerman terletak di Eropa bagian tengah dan berbatasan
langsung dengan sembilan negara. Di sebelah barat berbatasan dengan Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Perancis; di sebelah
selatan berbatasan denganSwiss dan Austria; di sebelah
timur berbatasan dengan Ceko dan Polandia; dan di
sebelah utara berbatasan dengan Denmark. Apabila
tetangga di seberang laut (Laut Baltik) juga
dihitung, maka Jerman juga bertetangga dengan Swedia.
Wilayah negara ini sekarang adalah hasil dari Perang Dunia II dan
sebelumnya memiliki cakupan yang jauh lebih luas, mencakup bagian dari
Polandia, Ceko, serta Kaliningrad (atau
Königsberg, sekarang dikuasaiRusia). Wilayahnya
pernah pula terpecah secara politik sejak tanggal 7 Oktober 1949 hingga
tanggal 3 Oktober 1990, di saat bagian timur negara ini dikuasai oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik
Jerman (Jerman Timur, atau Deutsche
Demokratische Republik disingkat DDR).
Secara umum, topografi Jerman adalah dataran rendah di
utara dan wilayah berbukit-bukit di bagian selatan. Puncak tertingginya adalah Zugspitze setinggi
2.962 meter dpl yang
merupakan bagian dari sistemPegunungan Alpen di
perbatasan dengan Austria. Titik
terendah Jerman adalah Wilstermarsch (Rawa
Wilster), deikat Steinburg di bagian
utara, yaitu -3,54 meter dpl. Pegunungan di Jerman rata-rata berketinggian
menengah sampai agak tinggi, yaitu antara 500-1000 meter. Beberapa yang penting
adalahPegunungan Alpen, Schwarzwald ("Rimba
Hitam"), Pegunungan
Erz, Rhoen, Rothaargebirge (Pegunungan
Rothaar), Pegunungan
Rhein (mencakup wilayah Perbukitan Eifel, Bergisches
Land, Sauerland, Siegerland,Westerwald, dan Taunus), Thüringischer
Wald, dan Pegunungan
Harz. Sungai-sungai yang
mengalir cukup besar sehingga beberapa dapat dilayari oleh kapal berukuran
sedang hingga jauh ke hulu, seperti Sungai Rhein, Sungai Elbe, Sungai Donau, Sungai Weser, dan Sungai Main. Danau
terluas berada di selatan, yaitu Danau Konstanz (Bodensee)
dengan tiga pulau kecil: Mainau, Reichenau, danLindau. Selain itu
terdapat banyak danau lainnya, seperti Chiemsee dan Danau
Mueritz.
Jerman memiliki pantai yang
berhadapan dengan Laut Baltik di timur dan Laut Utara di bagian
barat. Di pantai bagian barat terdapat padang gumuk(sand dune) yang luas yang terlindungi oleh Kepulauan
Frisia Utara dan Kep.
Frisia Timur; selain itu terdapat pulau wisata Helgoland. Beberapa pulau kecil di lepas pantai timur menjadi
tempat wisata, seperti Pulau Ruegen, Pulau
Fehmarn, dan Pulau Usedom.
Ø PEMERINTAHAN
dan PEMBAGIAN ADMINISTRASI
Jerman adalah
negara demokrasi
parlementer.
Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan
serupa. Selain Jerman, Austria juga memiliki kanselir. Posisi kanselir diraih
secara otomatis oleh kandidat utama partai pemenang pemilihan umum federal. Terdapat enam partai politik utama di
Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di antaranya membentuk koalisi
permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan
kiri progresif) dan CDU/CSU (kristen
demokrat/sosialis yang berhaluan kanan konservatif). Partai-partai lainnya
adalah FDP (demokrat
liberal), Bündnis 90/Die Grüne (kiri hijau), dan Die Linke (berhaluan
kiri, merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD). Jabatan presiden
lebih banyak bersifat seremonial, meskipun ia dapat menyetujui atau tidak
menyetujui beberapa hal penting.
Parlemen dikenal
sebagai Bundestag, yang
anggota-anggotanya dipilih. Partai yang memerintah adalah partai dengan koalisi
dominan di dalam parlemen ini. Selain Bundestag terdapat pulaBundesrat, yang
anggota-anggotanya adalah perwakilan pemerintahan negara-negara bagian.
Bundesrat sering disamakan dengan senat, meskipun pada kenyataannya memiliki
wewenang yang berbeda.
Negara-negara
bagian (Länder) Jerman dan ibukotanya sejak penyatuan kembali 1990.
Pembagian
administratif Republik Federal Jerman.
Secara administrasi,
Jerman adalah negara
federasi (Bundesland)
dengan 13 negara bagian (Flächenland; yaitu Baden-Württemberg, Freistaat Bayern atau Bavaria, Brandenburg, Hessen, Mecklenburg-Vorpommern,Niedersachsen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, Saarland, Freistaat Sachsen, Sachsen-Anhalt,Schleswig-Holstein, dan Freistaat Thüringen) dan tiga kota setingkat negara bagian (Stadtstaaten atauStadtländer,
yaitu Berlin, Bremen, dan Hamburg). Negara-negara bagian ini dibentuk secara bertahap
semenjak berakhirnya Perang Dunia II sebagai penyederhanaan atas garis batas negara
bagian peninggalan masa Reich Jerman yang lebih
bersifat feodalistik. Negara bagian
diperintah oleh seorang perdana menteri (Ministerpräsident) lengkap
dengan kabinetnya. Terdapat pula parlemen tingkat negara bagian. Setiap negara
bagian mengirim wakil-wakil (anggota kabinet, tidak dipilih langsung) ke Bundesrat.
Unit kesatuan
komunitas terendah (aras pertama) adalah Gemeinde, yang dapat
merupakan gabungan dari beberapa desa atau kota kecil. Beberapa Gemeinde akan
membentuk satuan komunitas lebih besar yang disebut Kreis (diterjemahkan
sebagai distrik) sebagai aras kedua.
Sejumlah Kreis membentuk negara bagian, tetapi di Bayern terdapat satuan
komunitas aras ketiga yang dikenal sebagai Bezirk. Untuk melancarkan administrasinya, pemerintahan di
banyak negara bagian membentuk Regierungsbezirk untuk membantu tata laksana
administrasi. Di negara bagian kota (Stadtländer), pembagian wilayah
hanya bersifat administratif, bukan perwakilan masyarakat.
Ø NAMA-NAMA
JERMAN
Karena letaknya yang berada di tengah-tengah Eropa dan
sejarah panjangnya sebagai puak-puak yang berbeda sebelum akhirnya bersatu, Jerman
memiliki banyak nama sebutan.
Nama "Jerman" yang dipakai dalam bahasa Melayu diambil
dari nama bahasa Inggris German yang berarti
"orang Jerman" atau bahasa Jerman. Nama negara ini dalam bahasa Inggris, Germany, berasal dari nama Latin yang
digunakan oleh orang-orang Romawi untuk wilayah di sekitar Sungai Rhein, yaitu Germania sejak abad ke-3 SM. Tidak jelas etimologinya, tetapi ada
kemungkinan orang Romawi mengadopsi dari sebutan orang Kelt di Galia untuk
masyarakat di sana yang berarti "tetangga".
Allemania (dengan
variasinya, dipakai misalnya dalam bahasa Perancis, Spanyol, dan Arab), Saksa (dipakai dalam bahasa Finlandia), juga Deutsch (dengan
variasinya, dipakai misalnya dalambahasa Jerman, Swedia, dan Belanda), dan Niemcy (bahasa Polandia dan
variasinya di beberapa tetangganya) mengacu pada puak-puak bangsa
Germanik yang berbeda-beda, sekaligus menunjukkan beragamnya
asal-usul orang Jerman. Deutsch (baca /doitʃ/) berasal dari kata Jerman Hulu Kuna diutisc; terdapat
pula satu puak
Germanik di yang tinggal di bagian utara (Semenanjung
Jutland) yang bernama Teutoni. Allemani adalah
puak yang tinggal di bagian selatan. Sakson (Sachsen)
adalah puak yang pernah tinggal di bagian hilir Jerman sekarang; keturunannya
menyebar pula ke Belanda dan Inggris. Puak Nemeti pernah
menghuni wilayah yang sekarang dikenal sebagai Alsace.
Ø SEJARAH
Sejarah Jerman
sebagai suatu negara-bangsa dimulai
semenjak terbentuknya Konfederasi
Jerman pada
tahun 1915 yang dimotori oleh Kerajaan Prusia. Namun demikian, penghunian wilayah tepian
timur Sungai Rhein, yang sekarang
menjadi lokasi sebagian besar negara Jerman, telah berlangsung sejak masa prasejarah, jauh hingga ke Zaman Batu
Tua (Paleolitikum).
Di tempat-tempat dekat aliran beberapa sungai besar yang berbukit-bukit
(misalnya Rhein dan Sungai Neckar) sejak ratusan ribu
tahun sudah menjadi tempat bermukim beraneka ragam masyarakat. Fosil Homo
heidelbergensis dan Homo
neanderthalensis ditemukan di tempat semacam ini. Pada periode
yang lebih modern ditemukan peninggalan dari manusia
Cro-Magnon dari Zaman Es terakhir. Peninggalan-peninggalan peradaban
Zaman Batu Baru (Neolitikum) dan Zaman Perundagian (baik Zaman Perunggu dan
Zaman Besi) juga ditemukan di banyak tempat.
Penyebaran
beberapa puak Germanik penting dalam kurun 400 tahun di eraKekaisaran Romawi.
Karena wilayahnya
yang subur, berbagai suku pendatang menghuni wilayah ini. Peninggalan peradaban
pertama berasal dari masyarakat Kelt dari
masa milenium terakhir sebelum era modern (Masehi) yang datang dari timur.
Orang-orang Slavia juga menghuni bagian timur (sekitar Sungai Elba). Kemudian datang kaum Germanik dari utara yang
menghuni wilayah yang sama dan perlahan-lahan mendesak kaum Kelt ke arah barat
menuju Perancis dan Inggris meskipun perkawinan campur di antara kedua kelompok
berbeda bahasa ini diperkirakan luas terjadi. Ketika orang Romawi mulai
berekspansi ke utara pada abad terakhir sebelum Masehi muncullah
catatan-catatan tertulis mengenai wilayah ini.
Catatan tertulis
mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman (era protosejarah) dimulai sejak
adanya laporan-laporan tertulis Romawi dan Yunani mengenai kaum "Barbar" (berarti
"biadab") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen.
Periode ini biasa disebut oleh sejarawan sebagai Periode Antik. Pada masa
menjelang ekspansi Romawi, wilayah Jerman dihuni oleh berbagai puak Germanik yang saling bersaing satu sama lain. Kelemahan
ini dimanfaatkan oleh orang Romawi untuk menaklukkan wilayah timur Sungai Rhein
dan mendirikan provinsi Germania
Magna.
Pada abad pertama Masehi, pasukan Romawi kembali dapat didesak mundur hingga ke
tepi barat Rhein dan selatan Sungai Main dan Sungai Donau.
Wilayah
"Magna Germania" di awal abad ke-2 Masehi. Walaupun dalam peta ini
digambarkan sebagai satu kesatuan, dalam kenyataannya puak-puak Germanik tidak
terorganisasi dalam satu pemerintahan.
Perlahan-lahan,
suku-suku Germanik ini mulai memperluas wilayahnya ke arah barat setelah
kekuatan Romawi memudar. Walaupun Romawi secara politis sudah tidak kuat, namun
secara budaya suku-suku Germanik sangat terpengaruh oleh budaya Romawi. Secara
bergantian bermunculan puak-puak yang mendominasi dan mulai membentuk
dinasti/wangsa berkuasa, seperti wangsa
Meroving dan wangsa Salia. Proses kristenisasi dan kultur feodalisme juga mulai terbentuk pada periode ini.
Era sejarah dimulai
sejak abad ke-5, umum dinamakan Abad Pertengahan oleh sejarawan Eropa, dengan ditemukannya
dokumen-dokumen berbahasa Jerman Kuna, bahasa Latin yang ditulis oleh penduduk setempat sendiri,
atau bahasa-bahasa lainnya.
Pada abad ke-8 muncul
satu suku Jerman yang mencuat dan mendirikan imperium, mengikuti contoh yang
pernah ditunjukkan oleh orang Romawi sebelumnya, yaitu Franka, dengan penguasa pertama Karl Martel (Charles
Martel) dari Wangsa
Meroving.
Ia mendirikan Kerajaan
Franka,
yang mendominasi Eropa barat dan tengah hingga beberapa abad sesudahnya. Puncak
kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Karl Yang Agung(Charlemagne; memerintah 800-843) sekaligus
mendirikan Wangsa Karoling. Di akhir pemerintahannya, ia membagi
wilayah luasnya menjadi tiga, sesuai dengan tiga cucu lelakinya, yang dikenal
sebagai Perjanjian
Verdun.
Wilayah barat diperuntukan bagi Karl (Charles) yang kelak menjadi Kerajaan
Perancis, wilayah tengah diperintah oleh Lothar, dan wilayah timur
diperuntukkan bagi Ludwig (Louis).
Mahkota
Kaisar Konrad II(1024-1039) dari Kekaisaran
Romawi Suci,
disimpan di Ruang penyimpanan harta benda kerajaan, Wina,Austria.
Selanjutnya, panggung
sejarah didominasi oleh suatu federasi longgar berbagai dinasti feodal yang dikenal sebagaiKekaisaran
Romawi Suci sebagai
hasil penyatuan kembali wilayah Kerajaan Franka bagian timur dan tengah, serta
takluknya Italia bagian utara di tangan puak Jerman, yang membentang selama 8,5
atau hampir 10 abad tergantung dari mana orang menghitungnya, dari abad ke-9
atau ke-10 sampai tahun 1806, dan dipimpin oleh seorang kaisar. Pada masa kejayaannya, teritori kekaisaran ini
mencakup wilayah modern Jerman, Austria,Slovenia, Ceko, Polandia, Perancis timur, Swiss,
dan Italia utara. Periode yang panjang ini mengalami
berbagai gejolak seperti Persaingan Investiturat, Kelaparan Besar 1315-1317, Wabah Hitam (The Black Death) 1347-1351, dan
disepakatinya Piagam Emas 1356 (Die Goldene Bulle) sebagai konstitusi pertama kekaisaran ini.
Pada abad ke-16, ketika telah kehilangan banyak teritori bangsa
non-Jerman, kekaisaran ini sempat disebut sebagai "Kekaisaran Romawi Suci
Bangsa Jerman". Abad ini menyaksikan pula dimulainya Reformasi
Protestan,
yang dimulai oleh Martin Luther pada tahun 1517 di Wittenberg, sekarang terletak di Sachsen-Anhalt. Akibat
dianutnya aliran baru kekristenan ini oleh berbagai raja anggota Kekaisaran
terjadilah ketegangan internal dalam Kekaisaran, yang memuncak dengan
terjadinya Perang Tiga Puluh
Tahun (1618–1648).
Rangkaian peperangan ini berakhir dengan disepakatinya Perdamaian
Westfalia.
Perang tersebut selanjutnya merombak tatanan politik Kekaisaran karena beberapa
waktu kemudian menandai era persaingan di antara dua kekuatan politik,
yaitu Wangsa
Habsburg dariKerajaan Austria yang menganut Katolik sebagai kekuatan
tradisional dan Wangsa Hohenzollern cabang Utara penguasa Kerajaan Prusia yang menganut Kristen Protestan yang
berangsur-angsur semakin menguat.
Napoleon memasuki Berlin
(Brandenburger Tor). Lukisan Charles Meynier.
Perang Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme
menjadi negara militeristik, dengan terbentuknyaKonfederasi
Jerman tahun
1815–1866. Karena peran negara yang represif, munculnya gerakan liberalisme di Eropa, sertaRevolusi Februari 1848 di Perancis, sempat terjadi revolusi pada
tahun 1848 yang
dimotori oleh mahasiswa dan kaum buruh. Walaupun dapat diredam, revolusi ini
menghasilkan parlemen pertama di Jerman, yaitu Parlemen Frankfurt, matangnya simbol-simbol kebangsaan (benderadan bakal lagu
kebangsaan),
dan menjadi pendorong terbentuknya Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918 seusai perang Perancis-Prusia (1870-1871).
Sejak saat ini Jerman mengadopsi sistem parlementer dengan kanselir sebagai kepala
pemerintahan. Kanselir pertama adalah Otto von Bismarck.
Pelantikan Wilhelm I dari Jermansebagai kaisar pertama Kekaisaran Jerman, di Versailles, Perancis.
Perang Dunia I berakhir dengan runtuhnya Kekaisaran Jerman (dan
juga Kekaisaran
Austria-Hungaria, saingannya) sekaligus menandai era republik dengan
berdirinya Republik
Weimar tahun
1919. Jerman kehilangan wilayahAlsace-Lorraine (yang dicaploknya pada tahun 1871) dan sebagian
wilayahnya di Polandia, terutama kota
pelabuhanDanzig. Periode demokrasi ini berlangsung relatif singkat
dan berakhir 1933.
Adolf
Hitler, pemimpin (Führer) Jerman Nazi pada perangko senilai 42 Pfennig(1944). Pada tahun
itu Jerman secara resmi bernama Reich Jerman Raya.
Setelah pemerintahan
otoriter Jerman Nazi pimpinan Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran bangsa
ini dalam Perang Dunia
II,
muncullah Republik
Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik
Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbolPerang Dingin sejak 1949. Kekalahan dalam Perang Dunia II
telah membuat Jerman kehilangan wilayah timur yang jatuh ke
tangan Polandia dan Rusia.
Terjadi pula aksi balas dendam di Polandia dan Cekoslowakia berupa pengusiran paksa orang-orang Jerman dari wilayah
mereka (Zwangsvertreibung). DiRusia,
orang-orang keturunan Jerman banyak yang dibuang ke wilayah timur (Siberia).
Demonstrasi
menuntut diruntuhkannya tembok Berlin (1989).
Era dwi-pemerintahan
ini ditandai dengan berpindahnya ibukota Jerman Barat ke Bonn (1949)
dan dibangunnya tembok Berlin (1963). Keadaan
ini berlangsung hingga terjadinya Revolusi Rusia 1988 yang berakibat melemahnya
Blok Timur. Pada tahun 1989 Hungaria (anggota Blok Timur) membuka perbatasannya
dengan Austria (anggota Blok Barat) yang berakibat mengalirnya ribuan pengungsi
Jerman Timur ke kedutaan besar Jerman di Wina dan
gelombang demonstrasi di Jerman Timur. Krisis ini memaksa pemerintah Jerman
Timur meletakkan kekuasaannya dan menyetujui penyatuan dengan Republik
Federal Jerman, yang secara resmi ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990(sekarang
menjadi Hari Persatuan Jerman, Tag der Deutschen Einheit).
Ibukota kemudian
disepakati pindah ke Berlin lagi pada tahun 1993, dan terlaksana pada tahun
1999. Tahun itu ditandai pula dengan mulai digunakannya mata uang bersama Euro,
menggantikan Mark Jerman.
Ø PENDUDUK
Dengan total penduduk
sekitar 81,7 juta orang (2009), Jerman adalah negara ke-15 terbanyak
penduduknya di dunia. Sejak 2003 total penduduk Jerman berkurang secara lambat
meskipun negara ini masih menerima imigran. Keengganan keluarga Jerman
untuk memiliki anak dan naiknya angka kematian menjadi sebab yang sering
ditunjuk untuk keadaan ini.
1.
Demografi
Hamburg adalah kota
kedua terbesar di Jerman. Foto ini memperlihatkan pusat kota Hamburg sebelum Perang
Dunia I.
Jerman memiliki
banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia lebih dari dua ribu
tahun. Namun demikian hanya tiga kota yang memiliki penduduk lebih dari satu
juta orang: Berlin dengan 3,4 juta
orang,Hamburg (1,8 juta), dan München (1,4 juta). Konsentrasi penduduk tertinggi
terletak di wilayah cekungan Ruhr (Ruhrgebiet atauRuhrbecken,
diambil dari nama sungai yang mengalir
di sana) di negara bagian Nordrhein Westfalen, yang dihuni sekitar 20 juta
orang dan menjadi salah satu kawasan megapolitan terbanyak
penduduknya di dunia. Kawasan ini menghimpun kota-kota seperti Bochum, Dortmund,Duisburg, Essen, dan Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara
kota-kota tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah Bremen, Duesseldorf, Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg, dan Stuttgart.
2.
Etnis
Jerman adalah
negara-bangsa untuk orang Jerman. Rasa satu bangsa ini tumbuh pada abad ke-19 setelah
banyak pihak merasa bahwa orang Jerman terpecah-belah akibat Perang Napoleon.
Sebelum munculnya rasa kebangsaan tersebut, orang Jerman dibedakan dari
satuan-satuan politik utama yang menyusun negara ini atau perbedaan dialek,
seperti subetnik Bayern, subetnik Swabia, Baden, Sachsen, Kölsch, dan
sebagainya. Semangat subetnik ini kadang-kadang masih muncul dalam isu-isu
tertentu, misalnya pertandingan antarklub dalam Bundesliga atau, yang agak
lebih serius, dalam penempatan suatu pusat industri penting.
Secara legal, orang
Jerman adalah mereka yang berkewarganegaraan Jerman. Dengan batasan ini,
terdapat etnik-etnis asli minoritas dan etnis-etnis minoritas pendatang
(imigran). Etnis minoritas asli mencakup etnik Denmark di utara, etnik Frisia di barat laut,
serta etnik Sorbia dan Kashubia di beberapa
tempat di Jerman timur laut.
Orang Yahudi telah
sejak lama menghuni kota-kota di Jerman dan, sebagaimana di tempat-tempat lain,
dikenal sebagai kaum pedagang. Jerman sekarang memiliki populasi Yahudi terbesar ke-3 di Eropa. Pada 2004,
jumlah orang Yahudi dari bekas Uni Soviet yang tinggal di Jerman dua kali lipat dibanding
dengan yang tinggal di Israel, membuat total
pertumbuhan lebih dari 200.000 sejak1991.
Sekarang kaum Yahudi memiliki suara dalam kehidupan publik Jerman melalui
lembaga payung Dewan Yahudi di Jerman (Zentralrat der Juden in Deutschland).
Di bawah Nazi Jerman yang berpaham Fasis terjadi pemusnahan sistematis terhadap
orang-orang yang menentang NAZI, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi.
Orang Yahudi sering mempropagandakan ini sebagaiHolocaust atau pemusnahan etnis Yahudi padahal sasaran
sebenarnya pemusnahan ini hanya untuk orang-orang yang menentang NAZI.
Semenjak Revolusi Industri, banyak imigran dari negara-negara Eropa lain bekerja
dan menetap di Jerman. Pada abad ke-19, imigran dari Italia, Polandia, dan Ceko bekerja
di industri tambang batu bara dan pabrik-pabrik di daerah Ruhr dan Rhein.
Berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan berdatangannya keturunan Jerman yang
sebelumnya menetap di berbagai negara Eropa Timur (Vertreibung, Pengusiran terhadap orang Jerman). Booming industri
pada tahun 1960-an dan 1970-an juga mengundang imigran, terutama dari
daerah Balkan dan Turki.
Gelombang besar imigrasi terakhir terjadi semenjak Penyatuan Kembali Jerman:
setelah peristiwa ini, Jerman membuka diri bagi keturunan Jerman yang masih
menetap di Eropa Timur.
Pada 2004,
sekitar 6,7 juta non-warganegara tinggal di Jerman. Dengan yang terbesar datang
dari Turki, diikuti oleh Italia, Yunani, Kroasia, Belanda, Serbia, Montenegro, Spanyol, Bosnia dan
Herzegovina, Austria, Portugal, Vietnam, Maroko, Polandia, Macedonia, Lebanon dan Perancis. Sekitar 2/3-nya telah berada di negara ini
selama delapan tahun atau lebih, dan oleh karena itu bisa dinaturalisasikan. Derasnya imigran yang masuk ke Jerman semenjak
berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan sekitar 19% penduduk Jerman pada tahun
2008 memiliki latar belakang kebangsaan lain.
Jerman merupakan
tujuan utama bagi pengungsi politik
(pemohon suaka) dan ekonomi dari banyak negara berkembang, namun jumlahnya menurun dalam beberapa tahun terakhir
ini, mencapai sekitar 50.000 pada 2003.
3.
Agama
Martin Luther, Bapak Reformasi
Jerman dan pembaharu bahasa Jerman, 1529.
Jerman adalah tempat
kelahiran Reformasi yang dimulai
oleh Martin Luther pada awal abad ke-16. Sekarang ini, Protestan (terutama di utara dan timur) terdiri dari 33%
populasi dan Katolik (terutama di
selatan dan barat) juga 33%. Keseluruhan terdapat sekitar 55 juta orang
beragama Kristen. Kebanyakan Protestan Jerman merupakan anggota dari Gereja Evangelikal Jerman. Gereja Bebas ada dalam kota
besar maupun kecil. PausKatolik Roma sekarang
ini adalah orang Jerman, Paus
Benediktus XVI.
Selain itu ada
beberapa ratus ribu pemeluk Ortodoks (terutama Yunani dan Serbia), 400.000 anggota Gereja Kerasulan Baru, lebih dari 150.000 anggota Saksi Yehuwa, dan beberapa grup kecil lainnya.
Di wilayah bekas
Jerman Timur, kehidupan keagamaan kurang berkembang dibandingkan dengan di
eks-Jerman Barat akibat rezim komunis yang memerintah sebelumnya kurang memberi
perhatian pada kehidupan keagamaan. Sekitar 30% dari populasi Jerman mengakui
tidak memiliki agama. Di Timur angka ini dapat lebih tinggi.
Gereja dan negara
terpisah, tetapi ada kerja sama di banyak bidang, terutama dalam bidang sosial,
Gereja dan komunitas keagamaan, bila mereka besar, stabil dan setia kepada
konstitusi, dapat mendapat status khusus dari negara sebagai "perusahaan
di bawah hukum publik" yang mengizinkan Gereja untuk memungut pajak dari
anggota yang disebut Kirchensteuer (pajak gereja). Pendapatan
ini dikumpulkan oleh negara sebagai pengganti biaya koleksi. Agama terbesar
kedua adalah Islam dengan 3,8-4.300.000 pengikut diperkirakan (4,6% menjadi
5,2%), [132] diikuti oleh Buddhisme dengan 250.000 dan Yudaisme dengan sekitar
200.000 pengikut (0,3%); Hindu memiliki beberapa pengikut 90.000 (0,1%) . Semua
komunitas agama lain di Jerman memiliki kurang dari 50.000 pengikut [133] Dari
sekitar 4 juta Muslim, kebanyakan Sunni dan Alevites dari Turki, tetapi ada
sejumlah kecil Syiah dan denominasi lainnya.. [132] Jerman Eropa ketiga Yahudi
terbesar populasi (setelah Perancis dan Britania Raya) [134] Sekitar. 50% dari
umat Buddha di Jerman adalah imigran Asia. [135] Jerman tanpa kepatuhan agama
menyatakan membentuk 34,1% dari populasi, terutama di Timur bekas Jerman dan
wilayah metropolitan utama
Ø BAHASA
Bahasa resmi adalah bahasa Jerman. Bentuk
bakunya dikenal sebagai bahasa
Jerman Baku (Hochdeutsch atau Standarddeutsch) . Pembaku
bahasa ini adalah Martin Luther pada
abad ke-16, sehingga ia dikenal pula sebagai "Bapak Bahasa Jerman".
Bahasa Jerman Baku dipelajari di sekolah sehingga semua orang Jerman praktis
menguasainya. Bahasa ini juga dipakai di Austria,Swiss, Luksemburg, dan Liechstenstein sebagai
bahasa pengantar resmi sehingga penduduk negara-negara ini dapat saling
berkomunikasi dengan baik satu sama lainnya. Bahasa Jerman merupakan bahasa
yang paling indah didengar di seluruh Eropa.
Selain itu, dituturkan pula berbagai dialek lokal;
yang terpenting di antaranya adalah dialek Bavaria, Alemania (dituturkan
di Baden, Swabia, dan berbagai tempat di Swiss), Koeln, Berlin-Brandenburg, serta dialek
Saksen. Keberadaan dialek lokal ini semakin
terdesak oleh penggunaan bahasa baku atau varian tidak baku (kolokial atau Umgangsprache). Bahasa
Sachsen Hilir atau
Plattdeutsch, yang dituturkan di bagian barat laut, sekarang dianggap sebagai
bahasa tersendiri dan merupakan varian dari bahasa
Jerman Hilir. Di bagian sudut timur negara bagian Sachsen
terdapat komunitas berbahasa Sorbia yang
bukan bahasa Germanik melainkan Slavik. Bahasa
minoritas lain adalah bahasa Denmark yang
dituturkan di bagian perbatasan dengan Denmark,bahasa Frisia di perbatasan
utara dengan Belanda, bahasa Turki sebagai
bahasa imigran dari Turki, bahasa Rusia yang dibawa
oleh imigran dari kaum Jerman Etnik dari Rusia, dan beberapa bahasa kaum imigran minoritas lainnya (Italia, Vietnam, Arab, dan negara-negara Balkan).
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar