Ø ASAL
MULA
Nama
"France" berasal dari Francia Latin, yang berarti "tanah bangsa Frank"
atau "Frankland". Terdapat berbagai teori asal nama Frank. Salah
satunya berasal dari kata Proto Jermanik frankon yang diartikan sebagai javelin atau lance karena kapak lempar Frank yang dikenal
sebagai francisca.
Etimologi
lainnya adalah bahwa dalam sebuah bahasa Jermanik kuno, Frank berarti
"bebas" yang merujuk pada budak.
Kata ini masih digunakan dalam bahasa Perancis sebagai franc, juga digunakan sebagai
penerjemahan "Frank" dan nama mata uang lokal, hingga penggunaan euro pada tahun 2000-an.
Tetapi,
selain nama etnis Frank berasal dari kata frank,
juga mungkin bahwa kata ini berasal dari nama etnis Frank, hubungannya adalah bahwa hanya Frank,
sebagai kelas yang berkuasa, memiliki status warga merdeka. Dalam bahasa Jerman, Perancis masih disebut Frankreich, yang berarti "Kerajaan Bangsa
Frank". Untuk membedakannya dari Kekaisaran FrankCharlemagne, Perancis Modern disebut Frankreich, sementara Kerajaan
Frank disebut Frankenreich.
Kata
"Frank" telah digunakan sejak kejatuhan Roma hingga Abad Pertengahan,
dari pengangkatan Hugh Capet sebagai
"Raja Frank" ("Rex Francorium") menjadi biasa merujuk pada Kerajaan Francia, yang kemudian menjadi Perancis. Raja Capetia menurun dari Robertine, yang
memiliki dua raja Frank, dan sebelumnya memegang gelar "Duke of the
Franks" ("dux Francorum"). Tanah Frank meliputi sebagian Perancis Utara modern tapi karena kekuasaan raja
dilemahkan oleh pangeran regional sebutan ini kemudian ditetapkan pada demesne kerajaan sebagai tangan pendek. Hingga
akhirnya nama ini diambil untuk seluruh Kerajaan sebagai kekuasaan sentral
ditetapkan untuk seluruh kerajaan.
Ø SEJARAH
1.
Roma hingga revolusi
Perbatasan Perancis modern sama
dengan Galia kuno, yang dihuni oleh Galia Kelt.
Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM, dan Galia
menggunakan Romawi (Latin, dimana berkembanglah bahasa Perancis) dan budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada
abad ke-4 dan 5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia
satu-satunya wilayah yang "bebas dari kepercayaan menyimpang".
Pada abad ke-4 M, pertahanan
timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik,
khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal. Nama
modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Perancis di sekitar Paris. Frank adalah suku
pertama di antara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran
Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja Clovisberpindah
agama pada 498); sehingga Perancis memperoleh julukan "Gereja
termuda" (La fille ainée de l’Église), dan Perancis mengambilnya
sebagai penyesuaian julukan "Kerajaan Perancis Paling Kristen".
Pendirian sebagai entitas
terpisah dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan pembagian Kekaisaran Karoling Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan Francia Barat.
Francia Barat adalah wilayah yang diduduki Perancis modern dan awal dari
Perancis modern.
Dinasti Karoling memimpin
Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke of France
dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis.
Keturunannya, Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai perang
dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan
kekuasaan Louis XIV dari Perancis.
Pada waktu itu Perancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa (lihat Demografi Perancis) dan
memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu,
bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual
Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad
ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan
Asia.
2. Monarki
ke Republik
Kerajaan memerintah Perancis
hingga Revolusi Perancis, tahun
1789, Louis XVI dan
istrinya, Marie Antoinette,
dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga sipil Perancis lainnya. Setelah
berbagai skema pemerintahan pendek, Napoleon Bonaparte mengambil
alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya Konsul Pertama,
dan kemudian Kaisar apa yang sekarang dikenal sebagai Kekaisaran Pertama (1804–1814).
Dalam beberapa perang,
pasukannya menguasai sebagian besar benua Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk
sebagai raja dari kerajaan-kerajaan yang baru didirikan.
Setelah kekalahan terakhir
Napoleon tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo,
monarki Perancis dibentuk kembali, tapi dengan pembatasan konstitusional baru.
Tahun 1830, sebuah pemberontakan
warga sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional, yang
berjalan hingga 1848.Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun
1852 ketika Louis-Napoléon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napoléon mundur setelah kekalahan
dalam perang Perancis-Prusia tahun
1870 dan rezimnya digantikan oleh Republik Ketiga.
Perancis memiliki jajahan kolonial,
dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17 hingga 1960-an. Pada abad ke-19
dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar kedua di dunia setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939,
imperium kolonial Perancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi
(4.767.000 sq mi). Termasuk Perancis Metropolitan,
total wilayah daratan dibawah kedaulatan Perancis mencapai 12.898.000 kilometer persegi
(4.980.000 sq mi) tahun 1920-an dan 1930-an, yang mencakup 8.6% dari total
daratan dunia.
Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak kematian dan
kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki
selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki
seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun
1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh
pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk
setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler
(les Trente Glorieuses), negara
ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsadominan. Perancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tapi kemudian menjapada masalah. Usaha
1936 untuk mengambil kembali kontrol atasIndocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama,
yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phutahun
1954. Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair.
Debat mengenai mungkin atau tidak
menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang kemudian rumah bagi satu juta penetap Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai perang
sipil. Tahun 1958, Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah
menjadi Republik Kelima, yang
memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya, Charles de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara
mengakhiri perang. Perang Aljazair dan perang sipil Perancis-Perancis yang
berlangsung di ibukota Aljir, berakhir dengan negosiasi damai tahun
1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair.
Dalam beberapa dekade terakhir,
rekonsiliasi dan kerjasama Perancis dengan Jerman telah
membuktikan sentral ke politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan euro bulan
Januari 1999. Perancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa
yang mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah
badan politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu.
Elektorat Perancis memilih menentang ratifikasiPerjanjian Konstitusional Eropa bulan Mei 2005,
tapi Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari 2008.
Ø AGAMA
Keagamaan
Perancis
|
||||
agama
|
persen
|
|||
Kristen
|
54%
|
|||
Tak beragama
|
31%
|
|||
Islam
|
4%
|
|||
Buddha
|
1.2%
|
|||
Yahudi
|
1%
|
|||
Agama lainnya atau tak ada pendapat
|
10%
|
|||
(Gambar. 1)
Perancis
adalah sebuah negara sekuler karena kebebasan beragama adalah hak
konstitusional, meskipun beberapa organisasi religius sepertiScientology, Children of God, Unification Church, dan Order of the Solar Temple dianggap sebagai pemujaan. Menurut
jajak pendapat Januari 2007 oleh Catholic World News: 51% orang Perancis beragama Katolik, 31% agnostik atauateis. (Jajak pendapat lainnya memberikan ateis persentase 27%),
10% dari agama lain atau tanpa pendapat, 4%Muslim, 3% Protesan, 1% Yahudi.
Menurut Eurobarometer Poll terbaru 2005, 34% warga Perancis merespon bahwa
"mereka mempercayai adanya Tuhan", sementara 27% menjawab "mereka
percaya terdapat suatu jenis ruh atau kekuatan hidup" dan 33% menyatakan
"mereka tidak percaya adanya suatu jenis ruh, Tuhan, atau kekuatan
hidup". Satu survei lain menyatakan 32% penduduk di Perancisateis, dan 32% lainnya "meragukan adanya
Tuhan tapi bukan ateis".
Jumlah komunitas Yahudi di Perancis mencapai 600.000 menurut World Jewish Congress dan merupakan yang terbesar di Eropa.
Perkiraan jumlah Muslim di Perancis selalu bermacam. Menurut sensus
Perancis 1999, terdapat 3.7 juta orang dengan "kemungkinan kepercayaan
Muslim" di Perancis (6.3% dari total populasi). Tahun 2003, Kementerian
Dalam Negeri Perancis memperkirakan jumlah Muslim mencapai 5-6 juta.
Konsep laïcité ada di Perancis dan karena ini, sejak
1905, pemerintah Perancis secara legal menolak pengakuan agama apapun (kecuali peraturan seperti ulama militer
dan Alsace-Moselle). Sementara itu, Perancis
mengakui organisasi religius,
sesuai kriteria hukum formal yang tidak menggunakan doktrin keagamaan.
Sebaliknya, organisasi religius harus mengulang dari intervensi dalam pembuatan
kebijakan. Ketegangan sering terjadi mengenai diskriminasi tuduhan terhadap
kaum minoritas, khususnya terhadap Muslim.
Ø ARSITEKTUR
(Gambar. 2)
(Menara Eiffel adalah ikon Paris dan Perancis)
Secara teknis, tidak ada
arsitektur yang diberi nama Arsitektur Perancis, meskipun tidak
pernah benar. Nama lama Arsitektur
Gothic adalah Arsitektur Perancis (atau Opus
Francigenum). Sebutan "Gothic" muncul sebagai bentuk bergaya dan
digunakan secara luas. Perancis Utara adalah rumah bagi beberapa katedral dan basilika Gothic terpenting, yang pertama adalah Basilika Saint
Denis (digunakan sebagai nekropolis kerajaan); katedral Gothic
Perancis penting lainnya adalah Notre-Dame de Chartres dan Notre-Dame
d'Amiens. Raja dimahkotai di gereja Gothic penting lainnya: Notre-Dame de
Reims. Selain gereja, Arsitektur Gothic telah digunakan di banyak
istana religius, yang terpenting adalah Palais des Papes di
Avignon.
Selama Abad pertengahan, kastil berbenteng
dibangun oleh bangsawan feodal untuk menandakan kekuasaanya menentang
pesaingnya. Ketika Raja Philip II merebut Rouen dari Raja John, contohnya, ia merubuhkan kastil ducal untuk
membangun yang lebih besar. Kota berbenteng juga umum, sayangnya banyak kastil
Perancis hancur termakan waktu. Inilah mengapa Château-Gaillard Richard si Hati Singa dirubuhkan,
juga Château de
Lusignan. Beberapa kastil Perancis yang selamat adalah Chinon, Château d'Angers,
kastil raksasa Château de
Vincennes dan Kastil Cathar.
Sebelum pemunculan arsitektur ini
Perancis telah menggunakan Arsitektur
Romawi seperti sebagian Eropa Barat (dengan pengecualian
Semenanjung Iberia, yang menggunakan arsitektur Moor). Beberapa contoh hebat
gereja Romawi di Perancis adalah Basilika Saint Sernin di Toulouse dan reruntuhanBiara Cluny (hancur
semasa Revolusi dan Perang Napoleon).
Akhir Perang Seratus Tahun
menandakan tahap penting dalam perubahan arsitektur Perancis. Itulah
masanya Renaisans
Perancis dan beberapa seniman dari Italia dan Spanyol diundang
ke Perancis; banyak istana kediaman, rancangan Italia, dibangun, terutama di
Lembah Loire. Beberapa kastil kediaman adalah Château de
Chambord, Château de
Chenonceau, atau Château
d'Amboise. Setelah renaisans dan berakhirnya Abad Pertengahan,Arsitektur
Baroque menggantikan Gothic. Tetapi, di Perancis, arsitektur
baroque menuai kesuksesan besar dalam domain sekuler daripada keagamaan. Dalam
domain sekuler Istana Versailles memiliki
banyak fitur baroque. Jules
Hardouin Mansart dapat dikatakan sebagai arsitek Perancis
berpengaruh dalam gaya baroque, degnan kubah baroque-nya yang terkenal di Les Invalides. Beberapa arsitektur baroque provinsi impresif
dapat ditemukan di tempat yang bukan Perancis seperti Place Stanislas di Nancy.
Dalam sisi arsitektur militer Vauban merancang
sejumlah benteng paling efisien di Eropa dan menjadi arsitek militer paling
berpengaruh.
Setelah Revolusi, para Republikan
memuja Neoklasikisme meskipun
neoklasikisme diperkenalkan di Perancis sebelum revolusi dengan bangunan
seperti Pantheon Paris atau Capitole de Toulouse.
Dibangun selama Kekaisaran Perancis Arc de Triomphe dan Sainte
Marie-Madeleine menampilkan tren ini sebagai yang terbaik.
Dibawah Napoleon III sebuah
gelombang baru urbanisme dan arsitektur dilakukan. Bila beberapa bangunan
menarik seperti Palais Garnier neo-baroquedibangun,
perencanaan urban pada waktu itu sangat rapi dan hebat. Contohnya Baron Haussmann membangun kembali Paris. Masa-masa ini juga membangkitkan tren
Kebangkitan Gothic yang kuat di seluruh Eropa, di Perancis arsitek yang
merancangnya adalah Eugène
Viollet-le-Duc. Pada abad ke-19 Gustave Eiffel merancang banyak jembatan (seperti Jembatan Garabit) dan menjadi salah satu perancang jembatan
berpengaruh pada masa itu, meskipun ia berhasil dikenang karena Menara Eiffel.
Di abad ke-20, Arsitek
Swiss Le Corbusier merancang beberapa
bangunan di Perancis. Banyak arsitek terbaru Perancis menggabungkan gaya
arsitektural modern dan lama. Piramida Louvre adalah contoh baik arsitektur modern yang
ditambahkan ke sebuah bangunan lama. Bangunan yang paling sulit dibuat di kota-kota
Perancis adalah pencakar langit, karena dapat terlihat dari jauh. Distrik
finansial terbesar Perancis adalah La Defense, dimana sejumlah besar pencakar langit terletak.
Bangunan besar lainnya yang ditantang untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya adalah jembatan besar; contohnya Jembatan Millau. Beberapa arsitek Perancis modern
meliputi Jean Nouvel atau Paul Andreu.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perancis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar