PENDAHULUAN
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
- Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
- Pesan (message)
adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain.
- Saluran (channel)
adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
- Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
- Umpan balik (feedback)
adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
- Aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol")
PROSES KOMUNIKASI
1.
Komunikator (sender)
yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan
kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi
dalam bentuk bahasa ataupun lewat
simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2.
Pesan (message)
itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi penyampai
pesan dari komunikator ke komunikan.
MODEL KOMUNIKASI
a. Model Komunikasi Linear
Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The
Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi
melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi
dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini
terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat
sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
b. Model Interaksional
Model
interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata
lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan
dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi
selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional
adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi
sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa
model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau
tanggapan terhadap suatu pesan.
c. Model transaksional
Model
komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model
ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama
bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model
transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata
lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar