1. Pengertian kalimat
Kalimat adalah suatu pikiran atau perasaan yang
dinyatakan dengan subjek dan predikat yang dirakit secara logis. Dalam karangan,
kalimat merupakan satuan yang terkecil; dalam analisis gramatikal, satuan yang
terbesar, disamping yang lebih kecil :
Frasa dan klausa.
2. Jenis kalimat
Kalimat menjelaskan pikiran dan perasaan pembicara
atau penulis. Penggolongannya dapat didasarkan pada maksudnya, strukturnya, dan
bentuk retorikannya.
2.1
Kalimat menurut maksudnya
Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci
menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan.
a.
Kalimat pernyataan (kalimat deklaratif)
Pernyataan menyatakan sesuatu dengan lengkap pada
waktu penutur ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya (intonasi
menurun; tanda titik). Misalnya, Kami
sudah ditatar.
b.
Kalimat pertanyaan (kalimat interogatif)
Kalimat ini dipakai jika penutur ingin memperoleh
informasi atau reaksi (perbuatan, jawaban) yang diharapkannya. Misalnya, Pukul berapa sekarang?.
c.
Kalimat perintah dan permintaan (kalimat imperatif)
Perintah menyuruh atau melarang orang berbuat sesuatu. Misalnya, Jangan ribut.
d.
Kalimat seruan (kalimat eksklamatif)
Seruan mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang
mendadak. Misalnya, Bukan main cantiknya.
3. Jenis kalimat menurut struktur
gramatikalnya
Menurut strukturnya, kalimat berjenis tunggal
(simpleks) dan majemuk (kompleks). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam
kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.
3.1
Kalimat tunggal (simpleks)
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu
predikat, tetapi yang masing-masing dapat berupa bentuk majemuk. Misalnya, Kami menonton film ditengah kota.
3.2
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara terdiri atas 2 suku kalimat
(klausa), atau lebih, yang bebas atau lebih. Tanda koma memisahkan suku kalimat
itu jika subjeknya berbeda, jika kata penghubungnya menunjukan pertentangan,
atau jika suku kalimat itu panjang-panjang. Misalnya, Kami membaca, dan mereka bermain pingpong.
3.3
Kalimat majemuk tak setara (bertingkat)
Kalimat majemuk tak setara terdiri atas satu kalimat
yang bebas dan suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Inti gagasan
dituangkan ke dalam suku induk, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan
waktu sebab akibat tujuan dan syarat isi dengan aspek gagasan yang lain, yang
terungkap dalam suku anak. Misalnya, Ketika
di Jakarta, saya berkenalan dengan rekan dari daerah lain.
3.4
kalimat majemuk campuran
Kalimat jenis ini terdiri dari dua suku bebas atau
lebih dan satu suku terikat atau lebih. Misalnya, Karena sudah malam, kami berhenti dan semua kawan kami langsung pulang.
4. Jenis kalimat menurut bentuk gayanya
(retoriknya).
Bentuk retoriknya
disini berarti rancangan, gaya atau arsitektur kalimat yang menentukan efeknya
terhadap pendengar atau pembacanya.
a.
Kalimat yang melepas.
b.
Kalimat yang berklimaks.
c.
Kalimat yang berimbang.
Sumber :
Alek
dan H. Achmad HP. Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Prenada Media Group, 2010.
Nama : Intan Ditya Dinda T.
Kelas : 3KA29
NPM : 13110562
Nama : Intan Ditya Dinda T.
Kelas : 3KA29
NPM : 13110562
Tidak ada komentar:
Posting Komentar